Rabu, 08 Februari 2017

Ketika Memaafkan Menjadi Sulit



Well, aku sebenarnya pernah posting tema ini sebelumnya di sini dan sudah kutambahin lagi, tapi ide lain tentang "maaf" muncul. Di postingan aku sebelumnya, ada sedikit cerita bahwa aku masih belum bisa memaafkan 100%. Aku akan jujur kalau menjalaninya memang tidak semudah itu walaupun aku bukanlah orang yang tampak pemarah atau bossy.

So, kali ini aku mau share tentang cara memaafkan bagi yang sulit memaafkan. Aku tahu buat aku ini bukan hal yang gampang. Bekas luka itu masih membekas, sampai aku berdoa agar Tuhan membantuku memaafkan dia. Tapi, tiap kali ingat masa lalu tentang apa yang terjadi, aku masih merasakan irisan itu. Masih nyesek walau syukurlah bisa cepat hilang.

1. Coba ubah sudut pandang
Bagaimana jika teman pembaca yang menjadi orang yang belum bisa dimaafkan. Jika Anda berada di dalam posisinya, apakah Anda akan melakukan hal yang ia lakukan? Terkadang seseorang melukai perasaan Anda karena sesuatu telah terjadi pada diri mereka sebelumnya. Jika Anda tidak akan melakukan hal tersebut, jika berhadapan dengan kondisi tersebut, usahakan jangan jadi "over thinking". Maksudnya adalah jangan biarkan situasi itu menghantui pikiran Anda. Life must go on. Walau dialah penyebab hambatan dalam kehidupan Anda, hidup harus tetap berlanjut.

2. Ingat segala kebaikan dari orang itu
Nila setitik, rusak susu sebelanga. Mungkin itu juga cocok untuk dipakai ketika seseorang melukai perasaan kita. Segala kebaikan atau hal positif yang ia berikan kepada kita bisa menjadi hangus karena kesalahan yang ia buat. Nah, kalau sudah begitu, cobalah melihat kebaikan yang ia lakukan. Jadi, setiap teman pembaca teringat akan kesalahan itu, alihkan ke sisi positifnya dia. Sisi positif dirinya yang benar - benar Anda sukai deh. Kalau masih sulit, alihkan pikiran kita ke hal lain. Misalnya hal apa yang mau dikerjakan, atau lakukan hobi.

3. Tulislah segala perasaanmu di kertas atau diary
Jika memang masih suka kepikiran, tulis saja di kertas atau diary. Teman pembaca bisa mengeluarkan segalanya lewat tulisan segala keluh kesah tentang dirinya. Tidak akan ada yang mendengarkan jadi buang saja semua kemarahan itu lewat tulisan. Kalau misalnya lebih suka lewat gambar atau mungkin musik, lakukan saja.

Aku pernah main satu lagu dulu dan kemarahan itu ketumpah lewat aku main piano. Aku yakin dia waktu itu denger dan tahu aku marah. Udah ga bisa ketahan soalnya. Pernah juga ada murid yang denger dan "ngetawain" sambil pura - pura nangis. Yah... Lagu yang sedih dimainkan pas lagi sakit hati. Yang denger tahu kalau lagunya sedih... Pujian deh... Tanda aku berhasil main piano dengan baik... Walau sebenarnya kesel karena murid ditarik sama bos waktu itu tanpa ada kesepakatan sebelumnya. (Udah itu ga boleh nerima murid baru).

Duh, malah jadi kebawa marah sama dia lagi nih...
Well, kalau udah keluar semuanya, ga apa - apa kok kalau masih marah atau nangis. Wajar. Boleh kok kalau mau simpan catatannya. Boleh juga dibuang. Kalau misalnya setelah melakukan ini, teman pembaca menjadi lega, dan puas berarti paling tidak hal ini membantu. Marah yang ditahan dan disimpan tidak baik untuk kesehatan.

4. Memaafkan tidak berarti harus bertemu dan berbaikan
Well, kalau kasus aku dan mantan bos aku memang keputusan untuk tidak saling berkomunikasi lagi adalah keputusan yang aku ambil. Kami berdua memang tidak pernah saling mengontak satu sama lain setelah pertengkaran hebat kami. Kenapa aku memilih keputusan itu? Aku akan akui kalau itu saran dari beberapa orang. Selain itu, aku tak mau langkah aku tersendat karena fokus sama hal seperti aku mau memaafkan dia jadi bla bla bla... It also means that I love myself. Ini adalah untuk menghargai diri sendiri. Yang penting sebenarnya adalah bagaimana kita melanjutkan hidup. Anda bisa takut, malas, atau apapun alasan lain yang membuat Anda tidak ingin melihat atau bisa bertemu dengannya. Itu wajar. Yang penting bagaimana Anda bisa melangkah dengan hati yang ceria tanpa simpan marah atau dendam kepadanya.

5. Time will heal
Waktu akan menyembuhkan luka yang ia berikan. Lama - kelamaan, rasa sakit itu akan berkurang dengan sendirinya. Tapi, selama Anda bisa mengalihkan pikiran Anda tentang dirinya ke arah lain. Don't spend your time to rebuild your anger. Your anger will punish you. Kau mungkin akan kehilangan banyak hal karena simpanan marah.

Akan muncul banyak kegiatan, moment, event, yang akan muncul dan pastinya bisa memberikan pengalaman hidup baru. Munculnya kumpulan moment tersebut pada akhirnya bisa mengurangi luka yang ada perlahan - lahan. Biarkan saja waktu berjalan. Setelah beberapa waktu, ketika Anda bertemu lagi dengannya, segala perasaan marah itu bisa berubah.

6. Berdamai dengan bertemu kembali
Ini bukanlah keputusan yang aku sambil untuk kasus aku dan mantan bos. Aku memberikan saran ini untuk orang - orang yang punya hubungan atau ikatan kuat dengan orang yang dmharus dimaafkannya. Bisa saja dia masih punya hubungan darah, atau sahabat dekat dari kecil. Masih banyak orang yang aku rasa pasti akan bertemu kembali dengan orang yang menyakiti dia. Jadi untuk hal yang ini, siapapun yang akan memulai hubungan baik kembali, sapalah dengan senyuman (walau terpaksa saat itu) atau balaslah sapaan dengan senyuman. Walau mungkin masih canggung, paling tidak akan membantu melegakan perasaan diri sendiri bahwa mungkin masalahnya tidak seberat itu.

Anda juga bisa berinisiatif memulai pembicaraan tentang apa yang melukai diri Anda. Saat itu, Anda harus bisa menjaga emosi Anda dan bersikap menyantai. Mulai dengan sedikit cerita (jangan ceritakan pandangan Anda dulu, dan bagaimana Anda merasa terluka). Mungkin hasilnya, dia akan menceritakan situasi dirinya dan juga alasan mengapa ia "melukai" Anda. Dengan mengetahui hal tersebut, bukan tidak mungkin akan mudah bagi Anda untuk memaafkan dirinya. Tetapi, jika ia membalas dengan amarah, jangan terpancing emosi. Biarkan dia bicara agar jelas permasalahannya. Kalau Anda merasa ada hal yang terkesan janggal, ya sudah, Anda sebaiknya memutuskan hubungan tersebut. Beri dia pengertian bahwa kalian sudah berbeda pendapat. Anda boleh menjelaskan situasi Anda setelah apa yang ia lakukan. Jika sudah tidak mungkin untuk menyelesaikan masalah, kalau aku akan lebih suka melepaskan saja. Aku tidak mau memikirkannya lagi. Intinya itu. Paling tidak Anda jadi belajar sesuatu tentang dirinya. Ingat untuk tetap berkepala dingin saat membicarakan masalah dengannya. Kalau sulit, bawalah teman yang bisa jadi perantara.

7. Cintailah diri sendiri
Sebenarnya hal yang saya sebutkan di atas, fokusnya adalah ini. Kita harus mencintai diri kita sendiri. Tanpa maaf itu artinya kita melukai diri kita sendiri. Karena kita membawa perasaan itu dalam hidup kita. Kita malah lupa untuk berbahagia. Karena itu, janganlah menyimpan dendam berlarut - larut.

Ada kalanya ketika kita memang mau berdamai, tapi ujung - ujungnya dilukai lagi. Memaafkan dia sudah sulit, sekarang setelah berdamai dan berteman sama dia lagi, kok masih bikin luka, ya? Inilah saatnya ketika kita membuat batas dengan orang itu. Itulah yang aku putuskan untuk kasus aku dengan mantan bos aku. Walaupun sebenarnya, aku dan dia sama - sama plegmatis, ya. 
Kami berdua terlalu berusaha menghindari konflik sampai ketika n segalanya kacau balau dan merugikan kami sendiri. Don't let that toxic person ruin your life. Aku rasa aku sudah jadi toxic untuk mantan bos aku seperti dia menjadi toxic person untuk aku waktu itu. Tapi, karena itu aku menemukan tempat kerja dengan mental yang lebih baik (jauh) dan aku tahu aku hanya perlu bersabar ketika jumlah pendapatan turun drastis karena harus start over. (Waktu itu, mantan bos mau tarik murid bawahannya lagi so we fought so hard).

Well, forgiving someone may be hard. But don't let unforgiving ruin your life. Alihkan pikiran ketika kau terbayang kembali tentang masa yang menyakitkan itu. Buatlah dirimu berbahagia. Jadilah berarti untuk orang lain. Dan jangan lupa belajar dari kejadian di mana dirimu terluka.




5 komentar:

  1. Memaafkan tidak berarti harus bertemu dan berbaikan ๐Ÿ‘

    BalasHapus
  2. Thanks for visiting and commenting.

    BalasHapus
  3. Setuju banget kak....Keren sharingnya.
    Salam kenal.

    BalasHapus
  4. "6. Berdamai dengan bertemu kembali"

    --somehow saya setuju. Biasanya kalo sebel bgt sama orang, lalu ga sengaja ketemu dan ada kesempatan ngobrol dari hati ke hati, lalu saya jadi bisa lebih memahami org itu. Jadi kemarahan cepat hilang dan lebih cepat memaafkan ๐Ÿ˜Š

    Salam kenal ya
    -Tatat

    BalasHapus